Jessica Aramitha

Foto saya
Hi, I'm Jessica. I'm the blogger beginner, i just want to share something about my life experience, love words, beauty review, and food review. Please enjoy your coffee while reading my writing ;)

Rabu, 30 Januari 2019

Bukan salah, bukan juga benar.




Ketika tak ada lagi yang bisa ku percaya
Hanya kamu yang mampu ku yakini.

Tak ada yang salah atas semua itu,
juga tak harus benar..

Semua tak butuh logika lagi,
Perasaan juga tak pasti.
Hanya harap saja yang tersisa.

Ada sebuah tanya dalam diri,
Apakah kamu yang isi hati kecil ini?

Apakah ku salah dengan rasa itu?

Ataukah aku benar dengan keadaan ini?

Tapi.... 


Bukan!


Ini adalah aku, aku yang membuat diriku sendiri seperti ini.
Terjebak semu dibalik bayang-bayangmu.

Tak bisa memilih,
Apakah bertahan.
Atau pergi?





-Jessica Aramitha-
(April 2009)

Mengapa aku melahirkan dengan cara C-Section ?

Pinterest

Source : Pinterest

Hai semua!


Today is a gloomy day, lagi musim penghujan jadi cuaca mendung terus nih. Nah, hari ini aku baru memulai menulis blog kembali setelah vakum 10 tahun (cukup lama ya.. hihi). Anyway i hope you guys enjoy dan betah ya main ke blog aku ;)


So, kali ini aku akan bahas tentang plus minusnya melahirkan secara normal ataupun C-Section. Jadi sekitar 5 bulan lalu melahirkan secara C-Section, dan itu adalah pertama kali bagi aku setelah 2 anakku sebelumnya aku lahirkan secara normal.


Sebenarnya apa sih yang membuat kebanyakan perempuan jaman sekarang melahirkan secara C-Section, dan apa aja sih plus minusnya.
Secara global, 21 persen bayi dilahirkan melalui caesar - hampir dua kali lipat dalam 15 tahun. Data terbaru dari 169 negara menunjukkan prosedur ini digunakan secara berlebihan di lebih dari 60 persen negara di dunia.






Aku akan bahas dari pengalaman aku pribadi ya, saat aku melahirkan anak ketigaku usia kandunganku saat itu 37 minggu dan tentunya masih ada waktu beberapa minggu lagi untuk sabar menunggu gelombang cinta (kontraksi) datang, tapi pada saat itu aku sudah muncul flek cokelat dan saat dicek oleh bidan sudah pembukaan 1 (satu).


Kebanyakan calon ibu baru yang masih pembukaan 1 biasanya menghabiskan sisa pembukaan dengan berjalan- jalan, beraktifitas atau bahkan ada yang loncat-loncat kecil agar cepat proses pembukaannya.
Nah di kehamilan ketiga ini bisa dibilang aku sudah lelah melakukan semua itu, apalagi sebelumnya aku berkarier dan sempat masuk RS dua kali karena HB (hemoglobin) ku rendah.

Ketika rawat inap saat HB ku rendah




Jadi pada saat itu aku memutuskan untuk di observasi oleh bidan hingga 1x24 jam. Singkatnya setelah observasi itu pembukaan ku stuck di pembukaan 3 lalu bidan memberikan aku pilihan untuk melakukan  induksi menggunakan cairan yang dimasukkan melalu selang seperti infus.


Ketika itu aku dan suami memutuskan untuk setuju dengan pilihan bidan. Pada akhirnya aku menghabiskan 1 botol cairan induksi kemudian saat dicek kembali pembukaan ku stuck lagi hanya di pembukaan 4. Bidan pun memberikan pilihan kembali untuk botol induksi kedua. 


Sebenarnya keputusan ada di kami, dan aku sendiri yakin bahwa aku bisa melahirkan secara normal seperti kedua anakku sebelumnya. Namun setelah menghabiskan 2 botol cairan induksi, pembukaanku stuck hanya sampai pembukaan 7 menuju 8. 


Ya, sedikit lagi memang. Tapi aku sudah menghabiskan waktu sekitar 3x24 jam di bidan dan pada saat itu air ketubanku pecah seluruhnya. Gelombang cinta semakin menjadi namun pembukaan tetap tidak naik. Akupun semakin panik (I know it's wrong) dan sangat lemas, bahkan sampai muntah 3 kali sehingga tenagaku sudah terkuras habis.


Jarak antara pecah ketuban hingga pembukaan 7 itu sekitar 7 jam dan aku akui memang aku semakin tidak ada tenaga, banyak rasa takut akan bayiku yang sudah kehabisan ketuban dan khawatir terminum olehnya.


Maka aku meminta suami untuk membawaku ke Rumah Sakit saja. Dan suamiku benar benar sangat mendukung apapun keputusanku, prioritas utamanya adalah aku dan bayiku sehat selamat. 
Kemudian proses C-section berjalan sekitar 30 menit (iya, sesingkat itu memang) dan total sekitar 4 jam hingga sampai aku masuk ke kamar rawat inap karena setelah proses operasi aku harus menunggu 3 jam lebih di ruang pasca operasi untuk menetralisir obat bius dan suhu yang berbeda (karena suhu kamar operasi sangat dingin).

11 weeks pregnancy usg



Perjuangan C-section adalah pasca operasi.
Ya, aku harus bisa segera mungkin memiringkan badanku kemudian ke tahap duduk hingga berdiri. Itu (harus) aku lakukan dengan waktu hanya 2 hari saja. Proses itu sangatlah menyakitkan, karena efek obat bius yang perlahan menghilang hingga benar benar merasakan perih dan ngilunya jahitan di perutku. Perjuanganku belum selesai disitu karena aku harus belajar berjalan perlahan tanpa membuat jahitannya terbuka kembali.


Jadi sekitar 1 minggu aku tidak bisa duduk dan berdiri langsung (harus pelan pelan) , aku tidak bisa bersin, tertawa apalagi batuk (it's like a nightmare) karena ketika itu terjadi, maka jahitan akan teras sangat ngilu sekali.
Dan aku benar- benar istirahat tidak beraktifitas berat hingga 2 bulan lamanya, bahkan lebih. Belum lagi ketika 1 bulan setelah melahirkan jahitanku basah dan sedikit berlubang sehingga aku harus merawatnya membersihkannya hingga benar-benar kering. Hingga saat ini pun  terkadang jahitannya masih terasa ngilu dan selalu ngilu ketika lelah setelah melakukan aktifitas yang berat.

Sedikit cerita saat aku bisa melahirkan secara normal kedua anakku dengan mudah tanpa kendala berarti, perjuangan ketika melahirkan secara normal adalah pada saat gelombang cinta itu datang hingga puncaknya sampai pembukaan 10, benar- benar harus bisa mengendalikan nafas tanpa boleh teriak dan mengejan harus pada waktunya. belum lagi ketika ada jahitan pervaginam dan tidak boleh dibius (bayangkan betapa ngilu tusukan jarum dan tarikan benangnya), kemudian ketika bayi sudah keluar masih harus menunggu kontraksi untuk mengeluarkan ari-ari bayi (placenta). Perjuangan itupun sama indahnya dengan melahirkan dengan operasi. Bedanya hanya di awal dan akhirnya saja. Kalau normal sakit di awal, kalau operasi sakit setelahnya.



Namun diatas semua perjuangan tersebut, anakku lahir dengan sehat dan selamat tanpa kekurangan apapun.
Karena bagi aku dan suami, yang terpenting adalah keselamatan kami dan tidak memikirkan egoisme sesaat karena hanya ingin dicap sebagai ibu hebat yang melahirkan normal (yang menurut kaum ibu-ibu gossip normal adalah hebat).
Karena akupun merasakan keduanya, pernah melahirkan secara normal dan C-section dan keduanya adalah sama. Sama-sama penuh perjuangan, sama-sama menyakitkan, sama-sama ingin melahirkan bayiku dengan sehat walafiat. 

2 hours after she was delivered to the world by me.





Menurutku, ibu hebat bukanlah bagaimana cara mereka melahirkan anak mereka. Normal ataupun cesar, semua sama besar rasa sakit dan perjuangannya. Semua begitu indah dan nikmat.
Ibu hebat adalah bagaimana ia mendidik dan membesarkan anaknya hingga menjadi orang yang baik hati dan beriman. Sukses anak adalah hadiah bonus dari Tuhan atas perjuangan kita sebagai orangtua.



Jadi jangan pernah merasa malu ataupun menyesal karena pernah melahirkan cesar ya..
Fokuslah membesarkan anak kita yang sangat lucu dan menggemaskan itu dengan sebaik-baiknya. 


Have a good day peeps! ;)


Me 1 day after C-section surgery









-Jessica Aramitha-


Instagram : @jessicaaramitha
Facebook : jessicaaramitha
Twitter : @jessicaramitha

[REVIEW] MYLEA HAIR CARE TREATMENT

Hello Ladies ! Hari ini cuaca cukup panas ya? Ditempatku lumayan terik, jadi malas untuk keluar siang hari karena teriknya matahari. K...